Senin, 17 Oktober 2016

TRADISI SUROAN DI TEMANGGUNG



TRADISI SUROAN DI TEMANGGUNG

 

Tradisi suroan di kabupaten temanggung dilaksanakan pada malam 1 muharram. Tempatnya di desa traji kecamatan parakan kabupaten temanggung. Kepala desa beserta istrinya akan didandani layaknya pengantin kemudian diiring ke sendang atau sumber mata air di desa traji yaitu sendang si dukun. Para pengiring membawa gunungan sesaji dan besek ukuran besar yang dibuat oleh masyarakat desa traji yang berisi hasil bumi masyarakat setempat. Sembari pengantin diiringi banyak masyarakat menunggu di sendang untuk menyambutnya. Setelah pengantin samapi di sendang masyarakat akan berebut makanan yang dibawa oleh pengiring. Masyarakat beranggapan bahwa sesaji yang dibawa dapat membawa keberkahan bagi yang mengambilnya. Setelah tradisi suroan esok harinya juga diadakan wayangan dengan lakon wajib situbondo selama sehari. Malam harinya dilaksanakan pementasan wayang dengan lakon yang dipilih oleh kepala desa traji. Selain itu banyak wahana permainan anak-anak dan banyak pedagang yang turut meramaikan acara tersebut.

GREBEG BESAR



TRADISI GREBEG BESAR DI  DEMAK




Demak merupakan kerajaan islam pertama di pulau jawa dengan rajanya Raden Fatah. Selain itu demak juga merupakan wilayah pertama penyebaran agama islam dipulau jawa oleh wali songo bukti peninggalan sejarahnya yaitu Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu.
Demak memiliki tradisi yang masih melekat hingga sekarang yaitu tradisi grebeg besar atau sering disebut besaran. Grebeg besar merupakan acara budaya tradisional menjadi ciri khas demak dan menjadi kebanggaan demak. Biasanya grebeg besar dilaksanakan pada bulan dulhijah didaerah tembiring. Grebeg besar juga diramaikan dengan adanya kios-kios kecil yang dibangun disepanjang kota demak yang bersifat sementara. Mereka biasanya menjual makanan, mainan anak-anak, sepatu, sendal, pakaian, vas bunga, dan masih banyak lagi.
Didalam arena grebeg besar biasanya terdapat wahana-wahana seperti tong setan, kora-kora, bianglala, stand binatang seperti ular, buaya, dan binatang sejenis burung dan masih banyak lagi. Biasanya untuk dapat menikmati wahana tersebut harus membeli tiket seharga Rp 7.000 / orang. Pada hari H yaitu pada hari idul adha akan diadakan arak-arakan atau sering disebut prajurit 40-an, dimana arak-arakan tersebut dimulai dari pendopo kabupaten demak hingga makam sunan kalijaga unutk mencuci atau membersihkan keris peninggalan yang ada dikota demak. Pada proses tersebut biasanya warga demak akan berramai-ramai datang untuk melihat acara tersebut dan biasanya didemak sangat macet seperti lautan manusia.

UNNES KONSERVASI



BEIKUT ADALAH 7 PILAR , 8 NILAI DAN 11 KARAKTER KONSERVASI UNNES



Pilar konservasi ada 7 sebagai berikut :
a.       Keanekaragaman hayat
1.      Tanam dan rawat tanaman disekitar kita
2.      Jangan menebang tanaman, kecuali diperlukan
3.       Manfaatkan tanaman secara bijak
4.      Jangan berburu satwa dilingkungan kita
5.      Lindungi dan lestarikan satwa disekitar kita
6.      Jaga tempat hidup flora dan fauna untuk kelestariannya
7.      Anggaplah bahwa alam yang kita tempati adalah titipan, bukan warisan
b.      Energi bersih
1.      Bijak dalam pemanfaatan energi listrik dirumah dan tempat kerja
2.      Bijak dalam pemanfaatan peralatan listrik
3.      Bijak dalam hemat bahan bakar  dalam kendaraan
4.      Bijak dalam mengupayakan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan
c.       Arsitektur hijau dan Transportasi internal
1.      Bijak dalam mengelola ruang
2.      Bijak dalam menggunkan air
3.      Bijak dalam berkendara dilingkungan kampus
4.      Bijak dalam berjalan
5.      Bijak dalam menggunkan fasilitas transportasi kampus
d.      Kebijakan Nirkertas
1.      Bijak dalam menggunkan kertas
2.      Cerdas dalam menerapkan  teknologi informasi
e.       Pengolahan limbah
1.      Biasakan membuang sampah pada tempatnya
2.      Biasakan memungut sampah disekitar kita (khususnya sampah anorganik)
3.      Budayakan kerjabakti bersama untuk bersih-bersih lingkungan
4.      Memanfaatkan limbah sampah organik menjadi kompos
5.      Bijak mengurangi limbah anorganik, seperti plastik, botol, dll
6.      Membiasakan pemanfaatan produk daur ulang
f.       Etika, seni, dan budaya
1.      Menonton pertunjukan seni dan budaya
2.      Menciptakan karya seni
3.      Ikut mengenalkan dan mempopulerkan  seni dan budaya indonesia ditingkat regional, nasional, dan internasional
4.      Menggunakan batik pada hari tertentu
5.      Cinta makanan tradisional dan produk dalam negeri
6.      Saling menghargai dan menghormati terhadap sesama bangsa indonesia
7.      Menggunakan bahasa daerah pada hari dan acara tertentu
8.      Memperkenalkan dan menggunakan bahasa indonesia pada nasyarakat dunia
9.       Melestarikan musyawarah untuk kebaikan bersama
10.  Melestarikan dan mengembangkan local wisdom/ kearifan lokal.
g.      Kader konservasi
1.      Ikut berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan kader konservasi di unit
2.      Mengikuti pelatihan keterampilan konservasi
3.      Berperan aktif dalam kegiatan bakti sosial di organisasi mahasiswa

Nilai-nilai konservasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a.       Inspiratif
Inspiratif, adalah suatu nilai tercermin pada seseorang yang senantiasa memiliki idea atau gagasan untuk siap bertindak melakukan sesuatu, baik secara sengaja maupun tidak disengaja berdasarkan ide yang hadir ke otak dalam situasi dan kondisi apapun. Nilai inspiratif tercermin pada figure calon sarjana, baik yang calon guru dan ilmuan di bidangnya (Unnes,15).
Komponen penting dalam tindakan inspiratif adalah sebuah pesan, didapat dari suatu aktivitas atau peristiwa atau keadaan, menyentuh emosi, mengandung penyingkapan dan penyadaran, ada tindak lanjut menjadi tindakan-tindakan nyata. Inspiratif tidak dapat dibentuk secara instan. Tingkatan dalam pembentukan karakter inspiratif, mulai dari rendah belum terbentuk sampai dengan tinggi yaitu terbentuk kebiasaan atau habit. Tanda seseorang sudah memiliki karakter nilai inspiratif adalah apabila secara individu secara konsisten melakukan perbuatan inspiratif pada setiap kesempatan yang dimiliki. Implementasi nilai inspiratif dapat dilihat dari 4 tahap, yaitu belum terlihat, mulai terlihat. Mulai berkembang, dan menjadi kebiasaan (Fakhruddin,2016).
b.      Humanis
Humanis, adalah seseorang yang mendabakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asa perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesame umat manusia. Berdasarkan aliran filsafat yang disebut dengan humanis atau humanistis, humanis memendang manusia bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Nilai humanis tercermin pada sikap mahasiswa yang bersedia menghargai orang lain, senantiasa mengharapkan dan memeperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas kemanusiaan (UNNES, 2015).
Indikator karakter humanis dari nilai humanis (FBS, 2016) adalah sebagai berikut.
1)      Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2)      Pengetahuan dan ketrampilan, sikap dan perilaku suka berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki dan tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
3)      Kearifan, sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakn tugas dan kewajibanya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, buatan, dan manusia) Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
4)      Keteguhan (komitmen), sikap dan perilaku yang mengingat dan melekat pada seseorang untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
5)      Penegakan nilai kemanusiaan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah ketidaknyamanan pada sesame dan selalu ingin member bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
6)      Keadilan, sikap, perkataan, dan tindakan memperlakukan orang sesuai dengan upaya dan kemampuan yang telah dihasilkan.
7)      Pengendalian diri, sikap dan tindakan yang menggambarkan kemampuan mengaktualisasi sesuatu secara efektif dan efisien; mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain, menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda diri sendiri, dan tidak menonjojlkan diri.
8)      Keselamatan, sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain mersa aman dan nyaman atas kehadiran dirinya berkaitan dengan badani, aqidah, hak milik, maupun hasil pikiran.
9)      Kedamaian, sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
10)  Kebenaran, sikap, perkataan dan tindakan yang menjunjung kebenaran ilmiah, religi, dan tanggungjawab.
Prosedur pencapaian nilai karakter humanis dapat dilakukan melalui 4 tahapan (FBS, 2016), yaitu sebagai berikut.
1)      Diawali dari KARSA (greget, spirit) yaitu kehendak yang kuat dan semangat membara untuk melakukan sesuatu;
2)      CIPTA (keteguhan prinsip) artinya pemikiran tentang sesuatu agar “ada” dan menjadi nyata;
3)      RASA (focus,, menyatu, sawiji) yaitu keteguhan nurani sebagai self control (penyelarasan antara konservasi dan kontemplasi);
4)      KARYA (produksi, tujuan), yaitu pelaksanaan apa yang telah dikehendaki, dipikirkan dan dirasakan harus dilandasi oleh sikap disiplin dan pandang mundur, sabar dan pasrah agar dapat menacapai tujuan, menghasilkan sesuatu.
c.       Peduli
Peduli adalah nilai karakter individu untuk menghormati dan menghargai. Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjaddi akibat tindakan manusia. Peduli social, merupakan sikap dan tindakan yang selali ingin member bantuan kepada orang lain dan mesyarakat yang membutuhkan (UNNES, 2015).
Nilai peduli yang dikembangkan oleh Fakultas Ilmu Sosial selanjutnya disebut FIS Peduli, merupakan kepedulian yang berorientasi pada diri sendiri dan sebuah system. FIS Peduli yang dimaksud meliputi 4 hal (FIS, 2015) sebagai berikut.
1)      Peduli diri, menyadari keberadaan diri, mengenali potensi diri, mengakui kelemahan dan keterbatasan diri, memelihara semangat hidup dan optimis untuk mencapai tujuan, meningkatkan produktifitas diri, meningkatkan kemampuan diri.
2)      Peduli sesama, mengedepankan kesamaan derajad antar sesame manusia, menguatkan rasa saling percaya antar sesame, memiliki pandangan dan sikap positif terhadap orang lain, bersedia mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain, saling nasehat menasehati, membantu sesame yang sedang mengalami kesulitan, saling memanfaatkan untuk mencapai tujuan yang mulia, berkomunikasi antar sesame dengan tulus, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, menghormati yang lebih tua dan mengasihi yang lebih muda, mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain, menghargai harkat dan martbat orang lain.
3)      Peduli institusi , mengedepankan pelayanan ekpada institusi, mendahulukan kewajiban daripada hak, tidak mengganggu hak orang lain dalam istitusi, melaksanakan tugas dengan baik sesuai prioritas institusi, fokus pada tugas institusi tanpa melahirkan konflik, bertindak dan proaktif secara efektif dan efisien dalam sebuah sistem institusi kemasyarakatan, memahami alasan dibalik organisasi mereka dan strukturnya, memberikan masukan yang membangun terhadap institusi, tahu bagaimana untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dalam organisasi secara formal dan informal, berpikir dan bertindak dengan terbaik sesuai dengan minat klien, mengerti situasi kampus, masyarakat, dan negara, percaya dan komitmen terhadap visi dan misi institusi, memiliki kebanggaan terhadap institusi, menjaga nama baik institusi, cinta tanah air.
4)      Peduli lingkungan, meliputi sadar lingkungan, hemat energy, memelihara kelestarian lingkungan, melestarikan budaya bersih, dan sehat, memelihara budaya dan kearifan lokal.
d.      Inovatif
Inovatif, memiliki pengertian usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya atau lingkungannya, dalam mneghasilkanproduk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Berpikir inovatif bercirikan elastis, produktivitas, orisinilitas, dan sensitivitas, tinggi. Inovasi berarti proses dan/ atau hasil pengembangan pemanfaatan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk berupa barang dan/ atau jasa, proses, dan/ atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti secara ekonomi dan sosial. Istilah baru bukan berarti original saja, tetapi lebih ke kebaharuan atau newness. Seseorang yang inovatif akan dapat menambahkan nilai dari produk tidak hanya bagi institusi, tetapi juga stakeholder dan masyarakat.
Perilaku inovatif adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, mengenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi.
e.       Sportif
Sportif  merupakan nilai karakter diri untuk menghargai orang lain. Salah satu ciri sikap sportif adalah dalam diri individu mau mengakui prestasi orang lain. Sekalipun orang lain itu adalah lawan dalam pertandingan. Sportif merupakan sikap mental seseorang yang menunjukkan  sikap kesatria, jujur, fair, dan mau mengakui kekalahan diri sendiri. Sportivitas adalah sikap yang menegakkan fair play, menjaga keserasian dengan rekan tim maupun kompetitor, perilaku etis, dan penuh integritas, dan etika yang elegan dalam menerima kemenangan atau kekalahan.
f.       Kreatif
Kreatif adalah sifat yang tercermin  dalam kemampuan berpikir atau bertindak untuk menyelesaikan masalah  secara cerdas dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan  cara atau hasil dari sesuatu yang dimiliki. Kreatif  adalah suatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan atau karya nyata.
g.      Kejujuran
Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur merupakan suatu sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sikap jujur merupakan cerminan  akhlak, kepribadian sesorang, dan kepribadian bangsa.
h.      Keadilan
Adil adalah nilai karakter individu yang merujuk pada suatu keseimbangan, tidak memihak. Keadilan memiliki cakupan yang luas, mulai dari yang bersifat etik, filosofis, hukum, sampai pada sosial. Keadilan juga  dipahami  secara metafisik, keberadaanya  sebagai kualitas atau fungsi makhluk super manusia, yang sifatnya tidak dapat diamati oleh manusia. Keadilan merupakan nilai yang utama sehingga harus diimplementasikan dalam sendi kehidupan.
Nilai karakter tersebut merupakan bentuk dari pilar-pilar konservasi (Bangvasi, 2015).
a.       Religius
1.      Meyakini kebenaran agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2.      Menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing;
3.      Menghargai perbedaan agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
4.      Memiliki jiwa amanah (tulus, ikhlas, dan dapat dipercaya) dalam menerima dan melaksanakan tugas dengan segala konsekuensinya;
5.      Melakukan suatu pekerjaan secara bersungguh-sungguh, disertai doa, dan menyerahkan apapun hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
b.      Jujur
1.      Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma kebenaran dalam segala aspek kehidupan;
2.      Berani membela kebenaran secara objektif sesuai dengan harkat dan martabat manusia;
3.      Berani mengatakan yang benar dan tidak lazim;
4.      Melaksanakn janji secara konsisten dan konsisten;
5.      Berani mencela kebohongan dan kecurangan.
c.       Cerdas
1.      Berpikir logis sesuai dengan konsep ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga;
2.      Menemukan kebenaran secara logis dan metodologis;
3.      Memecahkan masalah secara tepat dan akurat berdasarkan data empiris;
4.      Kreatif dalam mengembangkan model atau cara-cara yang baru;
5.      Menemukan solusi secara cepat berdasarkan pemikiran yang logis.
d.      Adil
1.      Berperilaku sesuai dengan harkat dan martabat manusia;
2.      Berperilaku seimbang, serasi, dan selaras dalam hubungan manusia dan llingkungan;
3.      Tidak sewenang-wenang dan tidak diskriminatif terhadaporang lain;
4.      Tidak membeda-bedakan hak orang yang satu dengan yang lain;
5.      Berperilaku objektif dan proporsional dalam menyelesaikan masalah.

e.       Tanggung Jaawab
1.      Bekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya;
2.      Bekerja secara tulus dan ikhlas;
3.      Dapat mengemban kepercayaan dari orang lain;
4.      Mengakui kesalahan atau kekurangan dirinya sendiri;
5.      Mengakui kelebihan  orang lain.
f.       Peduli
1.      Peka terhadap kesulitan orang lain;
2.      Peka terhadap kerusakan lingkungan fisik;
3.      Peka terhadap berbagai perilaku menyimpang;
4.      Peka terhadap kebutuhan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang dinamis;
5.      Peka terhadap perubahan pola-pola kehidupan social.
g.      Toleran
1.      Mengakui perbedaan agama dan kepercayaan kepada Tuhan YME;
2.      Mengakui perbedaan ras, etnis, gender, status social, dan budaya;
3.      Mendahulukan kepentingan dan hak orang lain;
4.      Menjaga perasaan orang lain;
5.      Menolong atau membantu kesulitan orang lain.
h.      Demokratis
1.      Mengakui persamaan hak;
2.      Mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
3.      Mengutamakan musyawarah untuk mufakat;
4.      Menghargai perbedaan atau keanekaragaman;
5.      Mematuhi aturan permainan.
i.        Cinta Tanah Air
1.      Berani membela kepentingan bangsa dan Negara;
2.      Berjiwa patriot;
3.      Mencintai budaya nasional;
4.      Berani membela martabat bangsa dan negara;
5.      Mencintai produk dalam negeri;
6.      Memelihara lingkungan hidup.
j.        Tangguh
1.      Pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan;
2.      Bersemangat untuk mencapai hasil kerja optimal;
3.      Tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak akurat ;
4.      Dapat bekerjaa dibawah tekanan;
5.      Percaya pada kemampuan diri sendiri;
6.      Mampu menaklukan tantangan yang dihadapi.
k.      Santun
1.      Rendah hati dalam pergaulan antaar sesame;
2.      Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar;
3.      Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral;
4.      Selalu respek kepada orang lain;
5.      Mengutamakan keharmonisan dan pergaulan dengan sesame;
6.      Berperilaku sesuai adat istiadat masyarakat  beradab.