|
|||||||||
Minggu,
16 Oktober 2016 kami melakukan kunjungan ke Pasar Krempyeng di daerah Banaran,
Gunung Pati, Semarang lebih tepatnya di sebelah utara Masjid Ulul Albab
kira-kira 5 m. Pengunjung pasar krempyeng mayoritas dari kalangan Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang dan warga di sekitar Banaran. Pasar krempyeng buka
pada pukul 04.30 WIB setelah subuh hingga pukul 09.00 WIB.
Menu
yang dipasarkan di Pasar Krempyeng ada berbagai macam, menu yang paling dominan
yaitu nasi krempyeng. Nasi krempyeng adalah nasi yang lauknya terbuat dari
sayur-sayuran yang disebut gudangan yang memilki rasa pedas dan ditaburi dengan
krupuk yang terbuat dari tepung dan disiram dengan sambal kacang. Menu lain
yang dijual di pasar krempyeng diantaranya ada mendoan, bubur ketan, bubur
kacang ijo, lauk pauk, jamu, buah-buahan dan jajanan yang dijual di pinggir
jalan seperti molen mini, sate, sosis bakar dan masih banyak lagi.
Harga
nasi krempyeng pun sangat terjangkau hanya Rp 3.000 per bungkus dan lebih
nikmat jika ditambah dengan gorengan yang harganya hanya Rp 500 saja. Selain
makanan disekitar pasar krempyeng juga terdapat penjual mainan anak-anak,
seperti kitiran, bola, otok-otok dan lain-lain. Di pasar krempyeng juga ada
penjual celana kain batik yang harganya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000.
Hal-hal yang paling menarik minat pembeli adalah lokasinya yang sangat
strategis karena dipinggir jalan raya dan makanan yang sederhana tapi tidak
akan kecewa dengan cita rasanya. Dan keunikan dari cara pedagang dalam
mengambil lauknya kenapa? Karena para penjual nasi krempyeng tidak menggunakan
sendok untuk mengambil lauk tetapi langsung dengan menggunakan tangan tanpa
pembungkus tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar